Share

Bab 32

Nauna masih menduga-duga apa yang dipikirkan para iparnya sekarang. Dia tahu, mereka tidak akan mempercayainya begitu saja. Karena itu, dia mengendalikan diri agar tetap tenang dan tidak terlihat mencurigakan.

Pada saat ini, Dean mengajaknya meninggalkan meja makan, sebab adzan Isya sudah berkumandang. Nauna segera menurut dan mengikuti langkahnya menuju kamar.

Begitu Nauna dan Dean pergi, tiga orang yang tertinggal di meja makan segera berunding.

“Ini aneh.” Rudy membuka pembicaraan dengan suara setengah berbisik. “Bukankah Nauna sudah tahu rencana kita? Kenapa dia bersikap begitu?”

Dia tidak mengerti, mengapa Nauna bersikap baik. Bahkan, ketika mereka menuduhnya sengaja membuat kekacauan di ruang makan, perempuan itu justru mengaku salah dan meminta maaf. Padahal jelas-jelas Tari yang menyandung kakinya dengan sengaja.

Rudy merasa ada yang aneh, tapi tidak yakin apakah perempuan itu benar-benar tulus atau sedang berpura-pura.

Lusi dan Tari juga punya pikiran yang sama. Tadi sia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status