Share

Part 21

POV Nirmala.

Menyibak tirai, melihat dua orang satpam yang aku panggil tengah menarik paksa Mas Arya keluar.

Heran sama orang satu itu. Muka tembok banget. Sudah berkhianat, sok-sokan jadi orang paling tersakiti pula. Mungkin otaknya sudah geser ke dengkul, gara-gara keseringan tidur sama si wanita plastik itu.

“Kalau masih peduli keluar saja, La. Bilang ke suami kamu kalau sebenarnya kamu masih mencintai dia!” ucap Virgo seraya mengusap lembut bahuku.

“Kamu ngomong apa, sih, Vir? Aku itu bukan boneka. Punya harga diri. Biar pun cacat, tapi tidak mau bucin. Biar tidak diinjak-injak sama orang yang pernah aku anggap begitu berarti di kehidupan aku!” jawabku lugas.

Laki-laki bermata bulat dengan iris cokelat itu melengkungkan bibirnya membentuk bulan sabit. Dia lalu membantuku untuk duduk, membuka pintu setelah petugas keamanan benar-benar mengusir Mas Arya pergi.

Aku meluruskan kaki yang terasa sedikit nyeri, mengoleskan krim yang diberikan dokter tempat terapiku yang baru sambil meri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status