Share

Berangkat Ke Pondok

Genap satu minggu setelah ibu saya sembuh, akhirnya saya bisa kembali ke pondok. Ibu sendiri yang menyuruh saya untuk segera berangkat. Lagi pula, saya juga sudah yakin sekali bahwa ibu sudah benar-benar sembuh. Jadi, keberadaan saya di rumah ini sudah tidak terlalu dibutuhkan lagi.

“Berangkatlah besok, Akmal. Ibu rasanya sudah yakin dengan dirimu, bahwa kamu sudah dewasa, pasti bisa menentukan pilihan dan menatap masa depan.” Begitu kata ibu saya pada suatu sore.

Pada waktu itu, bapak juga sedang bersama kami, tapi tidak benyak bicara. Dia lebih banyak hanya mendengarkan. Diam adalah sebagian dari kebijaksanaan, dari pada bicara namun menyakiti orang lain, atau bahkan tiada guna.

Akhirnya pagi ini saya benar-benar berangkat menuju pondok kembali. Bapak dan ibu sengaja tidak pergi ke sawah, sebab saya akan berangkat. Mereka hanya duduk-duduk santai di teras rumah, sambil melihat ayam-ayam kampung berebut makanan.

Semua sudah siap, hanya menunggu tetangga yang akan mengantarkan saya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status