Share

Kemungkinan Dalam Hidup

Akhir-akhir ini aku sering sedih tanpa sebab. Mana mungkin tiada sebab? Mungkin aku yang belum mengetahui penyebabnya. Binti? Biasa saja. Aku tidak sedih karena dia. Kayu bakar? Masih banyak di belakang. Bayam? Sudah tumbuh juga di belakang. Lalu apa yang seharusnya menjadi penyebab kesedihan ini?

Aku memegangi buku yang diberikan Binti dua hari lalu. Indah, seperti yang memberi. Aku tidak tega mencoretnya dengan tangan berdosaku. Aku tidak tega melihatnya menjadi hitam. Akhirnya aku belum memberikan tulisan sama sekali kepada buku itu sampai saat ini.

Aku membayangkan wajah Binti ketika memberikan buku itu. Dia sedikit tersenyum. Walaupun sedikit, rasanya seperti madu paling mahal. Manis sekali. Mungkin dia kasihan kepadaku yang putus sekolah.

Sudah dua hari ini aku tidak melihat Binti lewat depan rumahku untuk berangkat sekolah. Satu hari karena hari Minggu. Dan hari Senin sengaja aku tidak menunggu dia di depan rumah. Aku memilih minum kopi bersama ayam di belakang rumah, tempatku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status