Share

Bukit Seribu Harapan

Dua hari berselang, aku berjalan bersama Binti menuju sebuah bukit kecil desa kami. Orang-orang tidak ada yang menanam apapun di sana, tanahnya penuh dengan batu-batuan. Batu besar ada di sana, batu kecil juga ada, bahkan batu bintang juga banyak berserakan di sana. Meskipun begitu, pohon pisang masih banyak, seakan memang tidak ada habisnya. Mereka bergerombolan, seakan membuat geng-geng dengan pohon pisang lainnya.

Di sana, di bukit itu, sudah ada banyak anak-anak dan pemuda sepertiku. Mereka adalah orang-orang yang bosan dengan kehidupan desa depan rumah. Akhirnya mereka memilih menghabiskan waktu awal malam dengan mencari sensasi di atas bukit. Bukit itu dinamakan dengan nama fenomenal, ‘Bukit Seribu Harapan’. Bagiku nama itu tidak terlalu istimewa, aku lebih memilih menamakan bukit itu dengan nama ‘Bukit Tursina’. Kalian tahu apa itu bukit tursina? Itu adalah tempat Nabi Musa a.s mendapatkan wahyu secara langsung dari Allah.

Tempatnya gelap, tiada penerang apapun selain bintang-b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status