Share

Akankah Pulang?

Semenjak bincang-bincang kemarin dengan Mei, rasanya aku ingin segera pulang, bertemu dengan Ibu, Bapak, dan juga Binti tentunya.

“Binti, rasanya aku ingin segera pulang.” Kataku malam tadi pada dia, lewat telepon.

“Aku bahagia jika kamu pulang. Tapi percayalah, andai kamu tidak pulang, aku akan tetap menjaga Ibumu.” Balasnya.

“Bagaimana keadaan Ibuku?”

“Belum ada perkembangan. Alhamdulilah, sekarang setiap sore ada dokter kecamatan yang datang memeriksa, itupun atas usulan Pak Rt.” Kabar baik darinya.

Syukurlah, Pak Rt memang Rt terbaik selama hidupku. Maafkan aku Pak Rt, aku selalu membuatmu repot, aku selalu saja meminta bantuan padamu. Aku berjanji, pulang nanti akan kubawakan oleh-oleh dari Surabaya. Semoga aku bisa memenuhinya.

“Sudah makan?” tanyaku tulus pada Binti.

“Sudah, sudah dua kali bahkan.”

“Ha? Satu hari makan hanya dua kali?”

“Iya, biar hemat, dan tidak kelebihan berat badan.”

“Kamu tahu?”

“Tahu apa?”

“Wanita yang sedikit gemuk itu malah imut?”

‘Tidak, aku tidak perc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status