Share

15. Siaran Tengah Malam

“Nggak gagal, kok. Cuma kurang lancar aja…,” kata Bambang lembut mencoba menenangkan penyiar baru yang baru saja demam panggung. Laki-laki itu menepuk bahu Jessie yang kaku. Tegang karena kecewa dengan dirinya sendiri. Kaku karena kedinginan. Beneran, deh, temperatur AC-nya kayak bisa berubah sendiri gitu. Jadi lebih dingin.

Jessie mengembuskan napas pelan-pelan. Radio sedang memutar susunan lagu di playlist yang sudah disiapkan. Bambang menyuruhnya membikin minuman hangat.

Di pantry Jessie membikin segelas susu panas. Ia tidaak tergesa harus segera kembali siaran. Bambang yang akan menjadi operator sementara. “Tenangkan dirimu dulu, Mbak. Pelan-pelan aja. Kalau sudah siap baru balik ke studio. Nggak usah tergesa-gesa.”

“Terima kasih, Mas Bambang.”

Jessie mengikuti saran Bambang. Ia menyeruput susu panasnya perlahan. Rasa hangat meluncur dari mulut ke tenggorokan. Lalu, menggelenyar menyebar ke sekujur tubuhnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Udang Galau
Kangan... waktu masih jadi penyiar. ga ada bahan malah bahas tentang mantan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status