Share

34. Memaksa Untuk Menyentuh

"Kalian baru pulang? Apa yang terjadi?" cecar Tuan Baruna saat Marissa dan Naren baru sampai rumah.

Mereka berdua saling berpandangan, seolah menunggu salah satu dari keduanya memberikan alasan. Dalam batin merasa ragu karena takut mengeluarkan dia alasan yang berbeda.

"Maaf, Pa. Kami keasyikan mengobrol," kata Marissa yang serempak dengan alasan Naren yang mengatakan jika mereka mengalami ban bocor. "Astaga, apa ini?" Marissa merasa takut karena mereka mengemukakan dua alasan berbeda. Mereka tak bicara apa pun di jalan karena Marissa yang merasa kesal Naren meninggalkan kissmark di area dadanya. Bahkan saat ini Marissa berusaha menutup bekas itu dengan rambutnya yang dibiarkan terurai ke depan.

Tuan Baruna merasa terkejut, alasan keduanya sangat berbeda. Sehingga membuatnya menjadi bingung. "Apa ini? Kenapa alasannya berbeda?" tanyanya tegas sekali lagi.

"Pa, kami mengobrol dengan santai sampai lupa waktu setelah makan malam. Kemudian di perja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status