Share

29. Lelaki Baik

Denting bunyi pesan dari Pak Calvin membangunkanku.

Kalimat pendek.

‘Bangun! Bangun!’

Lucu, kenapa si Kulkas sempatnya membangunkanku.

Beranjak, ke belakang kuambil wudu.

Setelahnya dipanggil yang lain untuk bergabung ke dapur, di mana kami ramai ngobrol ceria mengisi pagi. Di sela keseruan kami, Bik Yati tampak senyum-senyum, sesekali melirikku dengan mata menggoda, tapi tak mengungkit titipan Pak Calvin semalam. Sepertinya memang harus dirahasiakan. Aku juga takut dianggap buruk kalau yang lain tahu.

Kemudian kami masing-masing bersiap kerja, aku pun langsung ke atas usai bersih-bersih kamar.

Di ruangan, aku baru baru ingat lupa balas pesan Pak Calvin, tapi enggan lagi turun. Benda yang tak terlalu kubutuhkan itu terting

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status