Share

28. Sebuah Pembenaran

Mendadak suasana menjadi mencengkam, semilir angin dingin menusuk sampai ke tulang,melewati Zavier yang diam membeku. Tak kalah dengan Carissa sendiri, ia memegang erat lengan Zavier.

“Lebih baik kalian pergi dari sini. Ini bukan tempat kalian,” ucap si kakek terlihat risih akan kedatangan orang asing.

“Tadi kau bilang ingin mencari Ibu kalian kan? Sayang sekali, mungkin salah satu keluarga kalian menjadi korban dari kejadian masalalu itu. Jika tidak ingin jadi korban juga, maka cepat minggat dari sini!”

Zavier masih dalam keterdiaman, ia membisik kecil pada telinga Carissa.

“Lebih baik kita turuti saja ucapan Kakek itu, jika tidak kita akan menjadi korban selanjutnya,” ujar Zavier. Jujur saja, Zavier masih ingin hidup, ia tak ingin mati. Apalagi mati mengenaskan dengan cara tak lazim.

“Tapi … aku butuh jawabannya Zav. Aku perlu tau pembenaran.”

“Kakek itu sudah memberitahukan, kan? Kalau rumah singgah ini sudah tak berpenghuni? 15 tahun, Rissa, itu bukan waktu yang sedikit.”

“Tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status