Share

25. Panik Di Tengah Kebakaran

Pak Mirza, Bu Nia ... !”

Seorang pemuda berlari mendekat dengan nafas tersengal.

Aku melihatnya dengan hati berdebar dengan memendam firasat yang buruk.

Ketika pemuda yang merupakan salah seoarang tetangga kami itu sudah berada di hadapanku, aku langsung bertanya.

“Ada apa, Nuri?” tanyaku pada pemuda bertubuh ceking itu.

Nuri tak langsung menjawab, masih menata nafasnya yang tersengal setelah berlari begitu jauh.

Tak berselang lama Mas Mirza yang tadinya berada di dalam masjid ikut segera keluar bersama beberapa orang di sana.

“Kamu itu kenapa Nuri, kok berlari kayak kesetanan gitu?” sergah salah seorang pria paruh baya yang sebelumnya ikut mengaji di dalam masjid.

“Itu, itu ... Pak Mirza, pasar ... “

Nuri malah menjadi tergagap sembari tangannya terus menunjuk-nunjuk ke arah selatan.

“Kenapa memangnya? Ada apa dengan pasar?”

Mas Mirza ikut membuka suara dan bertanya.

“Itu Pak, pasar besar ... kebakaran!”

Nuri berucap dengan terengah-engah.

Aku yang mendengarnya langsung terkesiap.

Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status