Share

Menanggung Hukuman

"Tunggu!"

Nakula yang berdiri di depan pintu sel dan siap kembali masuk ke dalamnya. Sontak berbalik badan, saat mendengar teriakan Dewa dari belakang.

Dewa yang hanya beberapa langkah di belakang Nakula, menghambur pada Nakula yang telah berhadapan dengannya.

Dewa merengkuh adik satu-satunya di hadapannya saat ini.

Beberapa detik, Nakula terkesiap. Terkejut dengan perlakuan sang kakak. Barulah di detik berikutnya, Nakula tersadar dan membalas pelukan dari sang kakak.

"Maafin gue, Bang! Maafin gue," ujar Nakula dengan suara yang parau.

Dewa hanya mengangguk. Menepis serta menghalau rasa sakit di hatinya. Membuang semua ego dan dendamnya. Demi pesan terakhir sang ibu, yang terus terngiang di telinga dan pikirannya.

Dewa lantas melerai pelukannya dengan Nakula. Dia memegangi bahu adiknya itu. "Kamu adik abang satu-satunya. Keluarga satu-satunya yang abang punya. Seperti kata Ibu, kita harus hidup akur, Naku. Abang akan coba memenuhi pesan terakhirnya itu. Kita pulang, kamu akan abang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status