Share

Semoga Begitu

"Uhukkk uhukkk!!!" Tenggorokanku langsung tersedak mendengarnya.

"Uhukk uhukk!" Masih terbatuk aku bergegas ke ruang makan untuk meneguk segelas air.

Menikah? Nakula mau menikah? Dengan siapa? Lalu menyerahkan pengelolaan toko pada istrinya? Segala pertanyaan tiba-tiba memenuhi pikiranku.

Setelah tenggorokanku rasa membaik. Aku kembali menemui Ibu yang masih bersama Davina. Menghenyakan bobot kembali di atas karpet bulu yang empuk.

Aku berdehem. "Bu, emang Nakula ada bilang sama Ibu kalau dia mau me-nikah?" tanyaku hati-hati.

Ibu mengangguk cepat. "Ada, Wa. Dia katanya udah punya calon istri," jawab Ibu seraya tersenyum.

"I-ibu tahu calon istrinya?"

Ibu terlihat menggeleng. "Belum, Wa. Ibu belum tahu. Tapi secepatnya mau dia bawa ke rumah, mau dia kenalin sama Ibu!"

Glek!

Aku menelan saliva dengan susah payah. Semoga Karina cukup sadar diri dan sudah menjauh dari adik lelakiku itu. Dan semoga calon istri yang akan Nakula kenalkan pada Ibu bukanlah Karina.

"Ibu ngga dikasih tahu juga s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status