Share

DELAPAN PULUH

"BERSULANG!"

Hendra dan istrinya, Arka bersama sang istri, lalu Bora serta Fendi. Bersulang dengan bahagia lalu meminum jus buah di gelas masing-masing.

Setelah menghabiskan minuman, Arka tertawa lebar. "Wah, aku beruntung bisa melihat om Fendi yang hebat, saat di rapat para petinggi manajemen perusahaan- mereka sampai tidak berkutik, pengacara memang berbeda dengan pengusaha. Jantungku sempat berdebar kencang ketika membahas masalah serikat buruh."

"Serikat buruh?" Tanya Bora.

Fendi tidak tertarik dengan pujian dan Arka dan sibuk meletakkan ayam di piring istrinya. "Bukan masalah besar, nanti kamu akan paham."

"Apakah karena aku perempuan, makanya kamu bilang begitu?" Tanya Bora yang sedikit tersinggung.

Fendi tersenyum kecut. "Tidak, bukan seperti itu. Hanya saja aku terlalu malas menjelaskan."

Bora menaikkan kedua alisnya lalu mengangguk singkat. "Baiklah, jika kamu bicara seperti itu."

Fendi menepuk kepala Bora dengan lembut. "Jangan marah."

Bora menepis tangan Fendi. "Aku tidak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status