Share

SEMBILAN PULUH

Seluruh keluarga inti, minus Ditya yang sudah ditugaskan ke Kalimantan. Berkumpul di ruang keluarga dan duduk di sofa, melihat foto aib yang tersebar di media sosial.

Bora menutup wajah dengan kedua tangan sementara Fendi menjadi kesal karena keusilan warga setempat, dia mulai memikirkan undang-undang yang akan menjerat warga tersebut.

Berita gosip mulai menyebarkan foto, bahkan video singkat Fendi.

"Apakah kalian merekam perjalanan selama menjadi hunter?" Tanya Hendra.

'Aku, aku sudah merekamnya.'

Bora menghela napas panjang. "Sudah direkam."

Fendi menoleh dan menatap Bora dengan tatapan bertanya 'sejak kapan?'

Bora menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menjawab dengan canggung. "Bern palsu yang merekamnya."

Fendi mengedipkan kedua matanya lalu nyengir. "Apakah ada adegan ranjangnya?"

'Ada! Aku juga merekam kebodohan anda.'

"Ada, dan dia juga merekam kebodohanku." Bora terdiam sejenak lalu terbelalak dengan wajah memerah. "I- itu-"

Fendi tersenyum lalu menggoyangkan tubuh Bora. "H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status