Share

Tuduhan Pak RT

"Hal penting? Tapi bicara apa ya, Pak?" tanya Zahra bingung. Dia melirik ke arah Dina, ekspresi bocah itu terlihat tidak suka dengan Pak RT.

Deg.

"Dina?" bisiknya membatin. Zahra merasa ketakutan sesaat melihat ekspresi menakutkan bocah tujuh tahun itu. Lalu dia mengikuti arah pandangan mata Dina. "P-Pak RT?" lanjutnya di batin. "Ahh ... gak mungkin kan? Bukannya tadi Pak RT sudah menolongnya? Apa jangan-jangan Dina hanya cemburu saja?" Bibir Zahra mengembang. Pak RT melihat dengan bingung, dia melambai-lambaikan tangannya. Sebab, Zahra tidak menyahut apa yang dia bicarakan padanya.

"Bu ... Maaf, apa bisa kita bicara sebentar di sana?" Tunjuk Pak RT ke arah belakang mereka berdua. Ekspresi wajah Dina semakin tidak menyukai Pak RT, dia tidak peduli laki-laki itu sudah menolongnya atau tidak. Dia terlihat membenci Pak RT itu.

"Eh ... maaf Pak. Saya jadi bengong. Baiklah, tapi saya gak bisa lama-lama," kata Zahra membuyarkan lamunannya itu.

"Hanya sepuluh menit, tidak lebih!"

Zahra me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status