Share

Part 72–Panas di Dada

Dengan perlahan aku kembali berdiri seraya menelan ludah. Aku menoleh ketika merasakan tangan ini digenggam lembut pria yang telah sah menjadi suamiku ini.

"Tenanglah. Ada aku," ujarnya dengan senyum manis yang selalu berhasil menghipnotisku dan menghadirkan debaran-debaran di dada.

Aku mengangguk, lalu kembali menatap Kirana yang semakin mendekat bersama dua wanita lainnya. Pandangan mata itu kini mengarah pada tangan kami yang saling bertautan.

"Tangan kamu dingin," bisiknya yang membuatku langsung menunduk malu.

"Selamat untuk pernikahan kalian," ucap wanita itu dingin seraya mengulurk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status