Share

24. Resepsi

"Sayang bangun, sudah pagi. Salat dulu."

Aku merasa pipiku dingin oleh sebuah sentuhan sehingga mau tak mau membuka mata dan langsung tampaklah wajah Reyhan di hadapanku.

"Apa semalam tidurmu nyenyak, Sayang?" tanya Mas Reyhan padaku dan aku hanya bisa cemberut.

"Semalam bagaimana mau nyenyak tidurku kalau Mas sering mengganggu? Colek sana, colek sini," sahutku manyun.

Lelakiku yang sudah rapi dan wangi serta memakai baju koko tampak merasa bersalah.

"Maafkan Mas, Sayang."

"Nggak masalah sih sebenarnya. Ini pengalaman pertama buatku dan aku menikmatinya. Jadi nggak usah merasa bersalah," sambungku lagi seraya tersenyum.

"Ya sudah kalau kamu menikmatinya. Bagaimana kalau sekarang mandi lalu salat, kemudian kita ulangi lagi yang semalam. Mau nggak?" tanya Mas Reyhan sambil tersenyum genit.

Aku cemberut. "Ogah ah kalau diulang lagi. Aku masih merasa lelah. Apalagi nanti resepsi."

Mas Rehan memandangku penuh rasa bersalah lagi.

"Ya sudah kalau begitu. Sekarang kamu mandi dulu lalu kita s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status