Share

Bertemu Kembali dan Ancaman Tante Diah

Hari ini, adalah jadwalku mengajar. 

Setelah sehari sebelumnya, aku juga meminta pada Intan, untuk menyimpan akta tanah dan surat-surat penting lainnya. Katanya, bapak dan ibunya akan menyimpan surat berharga itu ke sebuah bank swasta di kecamatan, tempat mereka biasa menyimpan uang. 

Bukan hal sepele, ketika perang sudah dimulai. Aku takut terjadi hal yang tidak diinginkan dan aku yakin, tante Diah akan melakukan segala cara untuk dapat kembali mengambil akta tanah ladang tersebut. 

“Aku selalu merepotkanmu, Tan,” ucapku, ketika kami sudah duduk di kantin sekolah. 

“Hei, Nia. Kali ini aku yang direpotkan, tapi lihatlah nanti. Mungkin aku akan merepotkanmu lebih dari ini,” candanya, tetapi tatapan mata Intan membuatku semakin yakin, bahwa dia memang ikhlas membantuku. 

“Bu Nia. Kata pak Wahyu, Bu Nia disuruh menghadap ke ruan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status