Share

Nia, Kembaran ku?

“Nia?! Calon mantu Ibu, kan?” tanya wanita paruh baya, lagi. Untuk memastikan apakah memang benar aku yang bang Satria maksud, mungkin. 

Intan mencubit lenganku, ah, Intan sudah berapa kali kamu menyakiti tubuhku. Kulihat bang Satria menggaruk tengkuknya yang mungkin tidak gatal. 

“Ayo, Nduk. Kita duduk, dulu,” Ibu Indah, begitu panggilannya, ketika beliau memperkenalkan dirinya padaku dan Intan. 

Ibu Indah mempersilahkan aku duduk di ruangan yang lain dan beliau pun mulai bercerita. 

“Satria itu anak Ibu yang nomor dua dan yang nikah itu, juga anak Ibu yang pertama, Sari namanya,” ku lemparkan senyum pada ibu Indah yang terlihat ada tatapan sendu di matanya.

“Alhamdulillah, Sari kemarin sudah ijab qabul,” bu Indah memandangku dalam. 

“Jadi, mbak Sari menikah dengan s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status