Dalam gemuruh kebingungan yang tak kunjung reda, Hanna masih memandang Satya dengan kekecewaan yang tak terbendung. Tatapan mereka bertautan, merangkai benang-benang kekecewaan dan penyesalan yang sulit diurai."Satya, aku..." Hanna terhenti, suaranya tercekat oleh perasaan campur aduk di dalamnya.
Hanna yang masih duduk di dalam mobil, wajahnya dibanjiri oleh emosi yang tak terkendali. Melihat Satya hendak pergi, rasa kemarahannya semakin memuncak. Dengan suara yang keras, dia memanggil Satya kembali."Satya! Berhenti di sana!" teriak Hanna dengan nada yang tegas.Satya yang sudah berbalik, t
Setelah mereka menghabiskan waktu bersama di taman, Hanna merasa lebih dekat dengan Satya. Mereka tertawa, bercanda, dan berbagi cerita seperti dulu kala. Namun, ketika jam menunjukkan hampir tengah malam, Hanna mengajak Satya untuk kembali ke dalam rumah."Ayo, Satya. Sudah larut malam, lebih baik
Gelombang malam memperlihatkan warna kelamnya yang menghiasi langit saat Satya duduk di teras balkon rumah mewah Hanna yang terbuka. Cahaya berkilauan dari lampu balkon yang hangat menyinari wajahnya yang tenang, menciptakan aura magis di sekelilingnya. Di pangkuannya terletak gitar kesayangannya, a
Malam semakin beranjak pergi. Satya mengajak Hanna masuk.Begitu sampai di kamar, Satya segera melumat bibir Hanna dengan rakus. Saat ini, dia sedang terbakar api cemburu karena membayangkan jika kekasih hatinya itu dipaksa menikah lagi oleh ayahnya nanti.Hanna pun dengan cepat menyelaraskan permai
Pagi merangkak siang, sunyi merayapi ruangan kamar mereka dengan pelan. Cahaya surya yang masih malu-malu merayap masuk melalui jendela, menciptakan permainan bayangan di seluruh ruangan. Satya, tanpa mengganggu keheningan pagi itu, membuka matanya dengan perlahan. Dalam keheningan itu, Hanna masih
Hari berganti malam, menjelang waktu senja yang indah di kota Jakarta. Satya dan Hanna duduk bersama di teras rumah mereka, menikmati gemerlap cahaya senja yang membelai langit."Diketahui orang lain tentang hubungan kita, membuatku merasa sedikit gugup, Satya," ujar Hanna sambil tersenyum lembut.S
Hanna mulai melepaskan ikat pinggang Satya. Sementara itu tangan nakal Staya tak berhenti menyentuh tubuh wanita tersebut."Sudah ketat," ucap Hanna sambil mendongakkan wajahnya.Pose eksotis yang membuat Satya tak bisa mengabaikannya. Pria itu langsung meraup wajah yang tengah memandangnya itu,lalu