Share

Bab 96. Aku Juga Korban!

Dalam sepinya malam, angin berembus syahdu menembus celah ventilasi kamar. Cuaca di luar begitu dingin karena langit memang sedang mendung seolah mewakilkan perasaan Ulfa saat ini.

Sejak kepergian Fajar tadi, dia mengunci diri di dalam kamar, mengabaikan panggilan Alea. Ulfa hanya berteriak ke luar, meminta Jenni mengurusnya terlebih dahulu.

Bukan dia tidak lagi sayang kepada anak sematawayangnya, Ulfa hanya takut perasaannya yang sedang gundah berimbas pada Alea. Gadis kecil tak berdosa itu mudah menangis ketika mendapat bentakan.

Perlahan, rinai hujan jatuh membasahi bumi. Ulfa memeluk lutut dalam balutan selimut tebal. Tidak ada penghangat ruangan, wanita itu menggigil kedinginan. Namun, tetap saja enggan beranjak mengambil jaket.

Ponselnya berdering. Panggilan dari Jenni. Hingga tiga kali menyusul sebuah pesan suara. Rasa penasaran mengusik Ulfa, wanita itu lekas membuka dan mendengarkannya tepat di samping telinga.

"Mama baik-baik saja, kan? Alea rindu sama mama. Jangan tidur lar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status