Share

Bab 95. Fajar Cemburu

"Iya, bener." Ulfa menjawab sambil menjatuhkan bokong di salah satu kursi mengikuti gerakan Fajar.

Lelaki bertubuh tinggi dengan kulit putih itu tersenyum tipis. Tiba-tiba di dalam hatinya menyebar luka yang teramat sakit. Fajar menghela napas berusaha menelan kesedihan serta rasa cemburu yang menggerogoti jiwa.

Selang satu menit mereka diam tanpa suara, Jenni langsung masuk ke rumah untuk membersihkan diri karena merasa pegal tidur dalam keadaan duduk tadi malam demi menjaga pasien rawat inap.

"Dia mencintaimu."

Gumaman Fajar mampu menciptakan sesak di dalam dada Ulfa. Bagaimana tidak, dia bisa melihat gurat kecemburuan di wajahnya. Sungguh, jika tidak punya masa lalu yang menyedihkan, mungkin saja Ulfa sudah lama membuka hati untuknya.

Siapa pun yang mengenal Fajar pasti menilai dia lelaki baik dan penyayang. Kerap kali membantu teman jika berada dalam kesulitan. Entahlah, Ulfa tidak mengerti dengan perasaannya. Satu hal yang pasti, saat ini dia belum mau membuka hati untuk siapa pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status