Share

Dua puluh empat

"Sekarang kamu jelaskan pada kami," pinta Rindu ketika mereka sudah sampai.

"Tentang apa? Mobil?" jawab Yulis setelah mencecap coklat panas yang baru saja dibuat oleh Maya istri Afif.

"Terserah mau mulai dari mana? Tapi yang jelas aku juga penasaran sama lelaki yang mengantarmu tadi," sahut Rindu.

Yulis menghela napas panjang sebelum menjelaskan kepada sepupunya tersebut.

"Untuk mobil yang dibawa pergi Bagas, aku sudah mengikhlaskannya," ucap Yulis dan itu cukup membuat Rindu dan Afif masing-masing menghela napas panjang.

"Lis ... jujur aku gak setuju jika dengan mudah Bagas bisa mendapatkan semua itu," bantah Rindu.

Sementara Yulis memilih diam menyimak.

"Enak di dia dong, Yul! Nggak, aku gak terima!" ujarnya agak keras, setelah itu dia menegak es coklat yang dibuatkan menantu kesayangannya.

"Kalau pendapatmu bagaimana, Fif?" Kini Yulis bertanya kepada ponakan sekaligus orang kepercayaannya.

"Baiknya semua diproses sesuai hukum, Bude. Sampai saat ini kan Bagas masih menuntut harta go
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status