Share

Harapan dan intrik

“Oppa ... walau seluruh dunia sudah mengetahui aku istrimu, tidak baik kalau bercinta di kantor," protes Jihye berusaha mengurai kungkungan sang suami yang menguncinya posesif.

"Aku merindukanmu, Hye," ucap Yunki dengan suara dalam yang menggoda sambil mencuri dua tiga kecupan singkat di bibir Jihye.

Kalau sudah begini Jihye biasanya pasrah, tetapi lain cerita kalau di kantor. Astaga, apa katanya tadi? Rindu? Yang benar saja, mereka bahkan bertemu setiap hari. Apa kadar budak cintanya semakin tinggi, ya? Jihye menangkup bibirnya sendiri, rasanya tidak professional walau jarum jam telah menapak ke angka lima lebih sepuluh yang berarti jam kerja sudah berakhir.

"Oppa, aku minta izin pulang telat, ya? Yuri bujangnim memintaku menemaninya. Kau jadi makan malam dengan rekan bisnismu, kan?"

Mau tidak mau Yunki mengernyit. "Dia masih memperlakukanmu sebagai asisten setelah tahu kau istriku?"

Ji

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status