Share

BAB 47

Bahkan, kini Aliyah sudah merebahkan kepalanya di atas dadaku dan tanganku pun kini sudah mengelus-elus surai hitam indah milik Aliyah.

"Entahlah, Bun, aku rindu sangat rindu. Bertahun-tahun aku mencari keberadaan orang tuaku. Hingga aku seolah mati rasa dan tidak lagi membutuhkan mereka. Kenapa dia datang di saat aku sudah mati-matian dan benar-benar melupakannya?"

"Berdoa saja semoga apa yang menjadi kekhawatiran bagimu tidak akan pernah terjadi. Bukankah sesuatu akan terjadi sesuai dengan prasangka kita?"

Ucapan Aliyah tentu saja membuatku mati kutu karena apa yang diucapkannya adalah benar. Tuhan akan memberikan sesuatu sesuai dengan prasangka hambanya. Itulah sebabnya kita sebagai hamba Sang pencipta diwajibkan untuk berprasangka yang baik-baik saja.

"Astaghfirullahaladzim, maafkan Ayah ya, Bun, sudah suudzon sejauh ini. Apa yang Bunda ucapkan benar. Semoga apa yang menjadi pikiran buruk Ayah tadi sore dan barusan tidak akan pernah terjadi di kemudian hari."

"Amiin, ya udah yuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status