Share

Part29

Saat aku berteriak, tiba-tiba mulutku ditutup paksa oleh dia yang kini berada di hadapanku.

"Sssttt... ini, Mas, Dwi." Suara itu setengah berbisik di wajahku.

Aku langsung terdiam. Lalu memegangi dadaku yang terasa sesak. Rasanya jantung ini hampir copot karena kehadiran mas Dimas yang tiba-tiba seperti maling. Aku segera menurunkan tangan besar itu dari mulutku.

"Mas Dimas ngapain di sini?" tanyaku kesal.

"Sssttt... jangan keras-keras. Nanti kedengaran mama."

Aku menghela napas. Setidaknya yang menerobos kamarku seperti ini adalah suamiku sendiri. Bukan orang asing atau maling yang ingin berbuat jahat pada keluarga kami.

"Maaf, kalau Mas bikin kamu kaget."

"Iya, tapi mas Dimas ngapain tengah malam begini masuk kamar Dwi?" Aku mulai menurunkan volume suaraku.

Siluet dari wajahnya seperti gelagapan. Dengan cahaya yang minim aku dapat melihat bahwa dia yang sedang gugup. Hatiku bergetar. Apa jangan-jangan dia ingin meminta haknya sebagai seorang suami?

Ada perasaan takut di hati ini. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status