Share

Bab 77. Penyesalan yang tidak berguna.

"Bagaimana jika adik Pak Dirga yang di tampar dan lengannya dilukai dengan pecahan kaca sampai mengalami infeksi? Apa Pak Dirga bisa memakluminya?" tanya salah satu Pengacara Serena.

Sontak membuat Dirga tersulut emosinya. Dengan penuh amarah dia menatap tajam pada salah satu pengacara Serena yang mengajukan pertanyaan tersebut.

"Anda sangat marah?" Pengacara Serena tersenyum puas. "Pak hakim bisa lihat sendiri. Apapun alasannya, mengangkat tangan pada wanita tidak bisa di benarkan apa lagi di maklumi." tambahnya mengutarakan pendapatnya.

Setelah melihat bukti dan mendengar pernyataan dari kedua belah pihak, akhirnya hakim ketua memutuskan untuk menunda sidang sampai jadwal persidangan berikutnya. Hakim juga memberi kesempatan pada kedua belah pihak untuk mencari bukti dan membawa saksi untuk memperkuat peryataan mereka pada sidang selanjutnya.

Setelah ketukan terdengar ketukan palu, ketiga hakim meninggalkan ruang sidang. Diikuti Gibran dan dua pengacaranya. Dengan wajah Sumringa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status