Share

Menguras emosi

Erlan memejamkan kedua netranya, setiap kali deru angin berembus membelai dirinya dalam keheningan malam. Hanya malam yang bisa menjadi temannya kali ini, bahkan rasanya telah mati sejak putusan pengadilan itu. Tak ada ketenangan lain selain membiarkan jiwa terlelap. Hingga, ia terlelap dalam buaian malam.

"Mas ... bangun." Teriak Ambar menarik lengan Erlan dengan kasar, membuat Erlan Terkejut karena ia baru saja tertidur.

Kepala Erlan begitu sakit dan berat, ia memijit pelipisnya yang masih terasa berat. Gila atau gimana wanita itu, hingga membuat Erlan tak bisa berpikir ia menikahi wanita yang tidak punya sopan santun sama sekali.

"Ini perbuatan kamu kan, Mas?" tanya Ambarwati sambil menunjukkan gambar Erlan sedang bersama seorang wanita.

Seketika itu juga Ambarwati mencengkeraman kuat lengan Erlan, hingga wajah Erlan meringis kesakitan, istrinya sungguh membuat Erlan tak mengerti apa ucapannya.

"Apa kau gila, Ambar. Astaga kayak ga ada kerjaan saja sih ngurusi itu," jawab Erla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status