Share

Tentang perasaan

Hani menatap nanar pemandangan di depannya, hatinya pun kini tak mampu merasai sakit yang membelenggu, tak dirasakan lagi hangat cinta Damar seperti dulu, haruskah ia memutuskan hubungan dengan Damar. Namun, rasa cintanya kepada Damar semakin menggebu.

Dalam diam keputusan kembali, Hani mencoba memanggilnya melalui layar ponselnya, meski telah ratusan kali berakhir sia-sia, Hani mengharap kali ini ada setitik asa agar Damar bisa berubah mesra sepeti dulu. Namun nihil, untuk kesekian kali panggilan Hani kembali diabaikannya.

Frustasi ya Hani begitu sakit, ia melempar layar ponselnya itu. Biarlah, hancur seperti dirinya yang kini telah menjadi serpihan kaca yang porak poranda. Toh, keberadaannya tak lagi berguna, Damar tak lagi membalas chatnya ataupun sekedar mengangkat teleponnya. Rasa sakit yang begitu dalam.

Apakah dulu Arum merasakan hal yang sama seperti dirinya. Kenapa bisa Damar berubah seperti ini, Hani seperti orang yang linglung, bahkan hartanya tak bisa membeli hati Damar.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status