Share

Bab 28

Lelaki yang pakaiannya tidak lagi rapi menyandarkan tubuh di sandaran sofa. Kepalanya sedikit menggantung, mengadah ke atas. Rambut acak-acakan dan pipi merah bekas tamparan dari istrinya sangat jelas di kulit putihnya. Ya, setelah reaksi obat penenang habis Laila bangun dan mengamuk lagi. Hendra, Pak Tono dan Bu Tari sempat kewalahan hingga meminta dokter untuk memberikan obat lagi, tetapi dokter tidak mau. Sebab, akan membahayakan janin dalam kandungan.

Akhirnya Dokter mampu menenangkan Laila dengan kalimat peyemangat dan menjanjikan setelah melahirkan akan membantu menurunkan berat badannya, tetapi saat ini Laila lebih banyak diam, hanya sesekali saja mau bicara.

Hendra memijit kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing mengingat bagaimana terpukulnya Bu Tari setelah Laila kembali tenang.

"Kenapa Laila sampai kayak gitu, Ndra? Kenapa dia nggak mau punya anak? Kamu apakan anak orang, Hendra?" Bu Tari mencecar berbagai pertanyaan diiringi isak tangis.

"Laila nggak mau tubuhnya rusak, Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status