Share

Bab 45

Trisna pulang ke rumah menaiki ojek jam tiga sore. Di rumah sudah ada Aland, Elard, dan Vai yang menangis di gendongan Aland. Trisna berusaha menyembunyikan perasaan gugupnya.

Ia baru saja melakukan tindak kriminal, walaupun belum tahap berat. Tentu saja ia merasa sedikit cemas dan was-was. "Aku pulang," ucap Trisna saat memasuki rumah.

"Kak Trisna, Kak Karina mana?" tanya Vai sambil menangis keras.

"Me-memangnya Karina kenapa?" Trisna balik bertanya dengan nada gugup.

"Dia menghilang dan tidak bisa dihubungi," jawab Elard.

Trisna nampak terdiam sejenak. "Sudah di cari dirumahnya?"

"Iya, tapi gak ada."

"Tidak biasanya Karina menghilang seperti ini. Ayah jadi khawatir sama keadaannya," ujar Aland.

Tiba-tiba Elard menjentikkan jarinya. "Ah, aku ingat."

"Ingat apa?"

Elard tak menjawab. Ia malah mengotak-atik ponselnya hingga layar ponselnya menunjukkan maps dengan titik merah yang tertancap di sebuah rumah besar. Elard menyerngit. "Kenapa Karina ada di rumah ini?"

"Maksud kamu apa? Karin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status