Share

152. Perubahan Sikap

Steven tidak lagi membantah dan segera saja membawa para pasukan mereka untuk segera kembali ke Kerajaan Ans De Lou.

Di tengah perjalanan, dia tidak berbicara sedikitpun dan hanya terdiam saja.

Sementara itu, beberapa pasukannya terlihat mulai berbicara di bagian belakang saat melihat wajah sang jenderal perang terhebat itu luar biasa tidak sedap dipandang.

Mereka hanya berani berbisik-bisik karena tidak ingin membuat pemilik julukan Dewa Maut itu tersinggung atas ucapan mereka.

"Apa Jenderal Mackenzie marah pada kita?" tanya seseorang pada temannya.

"Tidak mungkin. Mengapa dia marah pada kita? Tidak ada alasan apapun baginya bisa marah pada kita."

"Kau benar. Kita bahkan selalu menurut kepadanya dan walaupun sebagian dari kita tadinya sempat tidak menurut namun pada akhirnya kita kembali menurut kepadanya."

Seorang lainnya juga ikut menanggapi, "Kita sudah melakukan apa saja yang dia perintahkan."

"Kurasa dia bukan marah pada kita tapi ...."

Perkataan salah satu pasukan yang terbilan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status