Share

Bayang-bayang

Ketika kami asik bercengkrama, suara deru mesin mobil terdengar dari ujung jalan. Truk putih yang tampak gahar mendekat ke rumah.

"Bang, kok, dibawa truknya?" tanyaku sesaat, Bang Adi memarkirkan kendaraannya.

"Iya , aku malas balik ke perusahaan. Sudah tenang, ada aku ini," ujar Bang Adi yang langsung masuk ke rumah setelah berbasa-basi sebentar pada Tini.

Hatiku rasanya jadi tidak tenang, teringat peristiwa  mengerikan saat awal truk putih datang. Aku pun berprasangka penyebab kejadian-kejadian di rumah adalah berasal dari makhluk tak kasat mata penunggu truk.

"Sum, aku pamit pulang, ya. Oh, iya sudah diminum ramuan dari Nyi Retno?" tanya Tini sesaat dia hendak pulang. Aku hanya mengangguk, lidah tak mampu berbohong.

"Bang, makan dulu. Tadi aku buat kue sama telur balado," ucapku saat Bang Adi keluar kamar mandi.

"Entar saja, Sum. Aku capek banget." Bang Adi masuk ke kamar. Memang terlihat sekali kelelahan di wajahnya. Khawatir mengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status