Share

28. Kemampuan Terpendam

“Bagaimana? Apa kamu sudah bicara dengan Jovian untuk mengusut kematianmu?”

Mariana bertanya setelah ia mendapatkan lampu hijau dari sepupunya agar mereka berdua nanti pagi akan ke rumah Marvin.

“Aku rencananya ingin mendiskusikan itu pagi ini.” Marvin berpindah posisi ke hadapan Mariana yang sedang duduk di sofa panjang. “Tetapi dia tidak bisa tidur dan isi pikirannya tentang Nathan terus. Nathan itu anak tengahnya yang meninggal. Katanya dia ingin mencari petunjuk lainnya tentang Ethan, Nathan, Ryan.”

“Hmm... Begitu ya.” Mariana menangguk paham.

“Perihal tentangku dibahas nanti saja. Aku tidak punya kendali atas tubuhku lagi. Jika Jovian sudah kelar dengan prioritasnya, aku baru minta bantuannya untuk mencari kebenaran tentangku,” ucap Marvin penuh keyakinan.

Mariana sedikit memiringkan kepala. “Apa tidak apa-apa bagimu?”

“Maksud kamu?” tanyaku balik.

“Kamu sudah mati pun masih memprioritaskan orang lain. Apa itu tidak apa-apa? Apakah kamu tidak merasa sedikit berat di jiwamu saat k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status