Si Rubah Hitam tersenyum remeh, dia merasa terlalu percaya diri. Bahkan, si Rubah Hitam menganggap Haven terlalu naif untuk beradu panco dengannya.“Anak muda, kenapa kau hanya diam saja? Apakah kau tidak berniat untuk mengalahkanku?” Haven hanya tersenyum, dia menatap si Rubah Hitam dan berkata. “Aku hanya berpikir bahwa lenganmu tidak akan sanggup menahan jika aku memberimu perlawanan.”Si Rubah Hitam menggertakkan giginya. “Anak muda, aku minta tarik kembali kata-katamu itu. Apakah kau tidak tahu siapa aku?” Semua orang terkejut. Bagaimana bisa pria muda ini tanpa rasa takut secara terang-terangan mengatakan bahwa si Rubah Hitam akan kalah dalam berpanco dengannya? Dia adalah pria pemberani, tetapi dia menggunakan keberaniannya dengan orang yang salah. Beberapa pegawai hotel pria yang saat ini diikat oleh sekelompok anggota si Rubah Hitam, tidak memiliki harapan apapun dengan sesosok Haven yang tampak tidak meyakinkan.Sedangkan, beberapa pegawai perempuan yang berdiri di meja
Pria itu adalah Si Harimau Gunung, dia adalah pemimpin organisasi bawah tanah. Harimau Gunung adalah kakak dari Harimau Kumbang.Malam ini, dia tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa adiknya tewas di depan hotel milik salah seorang keluarga terpandang di kota ChesterLand. Dari rekaman keamanan hotel, Harimau Kumbang dibunuh oleh sesosok pria muda yang tidak diketahui identitasnya.Saat itu, seorang pria bersama anak buahnya berjalan masuk. Namun, terdapat perban di jarinya. Di, si Rubah Hitam telah kembali ke markas setelah mengalami pengalaman yang sangat pahit.Harimau Gunung memicingkan matanya melihat tangan si Rubah Hitam. “Ada apa dengan tanganmu? Apakah kau telah menyelesaikan tugasmu?” Harimau Gunung dan Rubah Hitam memiliki hubungan yang dekat, mereka masih sepupuan. “Kakak, maafkan aku. Aku gagal menjalankan tugas darimu, karena seseorang telah mencampuri urusanku,” ucap si Rubah Hitam dengan kepala menunduk.“Lalu, ada apa dengan tanganmu?” tanya Harimau Gunung. Sebelum perg
Hotel Grand Everest, Kota ChesterLand Haven Clark berjalan memasuki sebuah hotel berbintang di kota ChesterLand. Dengan senyuman di sudut bibir wajahnya yang tampan dan kokoh, Haven membawa sekotak roti sebagai hadiah ulang tahun pernikahannya yang ketiga dengan Alice Lee. "Maaf, Pak. Hotel kami adalah hotel berbintang di kota ChesterLand, dan tidak ada sampah sedikit pun di sini." Seorang wanita resepsionis hotel tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tak lupa, wanita itu menatap sinis penampilan Haven yang tampak seperti "pemulung" dan merusak keindahan hotel tempatnya bekerja. Namun, Haven Clark tersenyum ramah meski dia tersinggung dengan maksud ucapan wanita itu. "Saya ingin menemui istri saya. Dia sedang menginap di sini." "Siapa nama istri Anda?" tanya resepsionis yang lainnya dengan tatapan curiga. Mereka sangat jijik dan heran dengan Haven Clark yang berpenampilan compang-camping mirip gelandangan, tapi berani masuk ke hotel berbintang dan mengaku memiliki istri yang sedang
"Auwww!" Garfield menjerit histeris! Wajah putih dan tampannya berubah mengerikan berlumuran darah Siapa saja yang tanpa sengaja melihat ini pasti menggigil ketakutan, jika ada seseorang yang berani lancang dengan keponakan CEO Garrick Blackton. Haven membalikkan tubuhnya. Lalu melirik ke arah Garfield. "Benarkah kau akan membuatku cacat?" "Bajingan! Beraninya kau!" umpat Garfield "Haven, kenapa kau melakukan hal bodoh?" tanya Alice dengan panik ketika melihat kekasih gelapnya kesakitan dengan kepala bagian atas mengucurkan darah segara. "Aku bersumpah kau sekarang dalam masalah besar!" Saat itu, wajah blasteran Garfield yang tampan dan putih berubah sangat jelek. Tidak mencerminkan keponakan CEO terpandang, melainkan mirip anak monster terlaknat dengan keadaannya saat ini. Garfield tiba-tiba berteriak dengan suara bergetar. "Pengawal!" Garfield berada di hotel tak sendiri, melainkan membawa segerombolan pengawal. Sekelompok pengawal yang memiliki kekuatan hebat dalam
Para pria berjas hitam tampak marah. Bagaimana tidak? Mobil milik bos mereka yang baru saja kembali dari bengkel perawatan, ditabrak hingga mengalami kerusakan oleh seorang pria miskin dengan motor tuanya. "Maaf, saya tidak sengaja, Pak. Tapi, saya akan memperbaiki mobilmu," ucap Haven. Dia kembali bangun sambil membersihkan debu di pakaiannya. "Memperbaiki? Memangnya kau punya uang berapa?" ucap Bentle, pemimpin pria berpakaian jas yang mengendarai Bugatti Chiron. "Kau kira mobil apa yang telah kau tabrak? Bahkan harga dirimu tidak akan cukup untuk membayar biaya perbaikan mobil milik Ketua Kami!" Bentle lalu mengerahkan semua anak buahnya. "Hancurkan motor itu, setelahnya kalian patahkan kaki dan tangan pria itu untuk membayar perbuatan bodohnya!" "Baik." Semua pria berjas hitam menganggukkan kepala lalu segera mengambil pemukul besi di mobil mereka, lalu mengayunkan ke arah motor tua milik Haven yang tergeletak di samping Supercar Bugatti Chiron. "Hentikan! Tolong hentikan! It
"Tidak. Jangan, Ketua. Tolong maafkan kami," kata pria berpakaian jas dengan wajah pucat pasi. Kelima pria berpakaian jas bersama pemimpin mereka tidak dapat mengelak sedikitpun ketika para pria berbadan kekar memukul dengan brutal. Jeritan kesakitan memekakkan telinga, membuat semua orang yang mendengarnya pasti akan bergidik ketakutan. "Kakak Clark. Jika berkenan, mampirlah ke perusahaan King Paradise milikmu," ucap Camela tampak berharap. "Kakak Clark adalah pemiliknya." "Kurasa kau sangat pantas menjadi ketua perusahaanku. Aku percayakan sepenuhnya pada seorang ratu bisnis sepertimu, Camela," ujar Haven kepada Camela yang tampak begitu cantik dan sangat muda, tubuhnya pun begitu hot seperti beberapa wanita emas yang berada di klub malam. Camela membungkukkan tubuhnya. "Terima kasih atas kepercayaannya, Kakak Clark. Aku berjanji akan mengabdikan hidupku untuk King Paradise. Bagaimanapun juga, kakak Clark adalah malaikat kehidupanku." Haven tertawa mendengar Camela mengatakan
Seketika nenek Pricilla tertawa. "Hahaha. Memangnya kenapa kalau Alice bersama pria lain yang lebih kaya? Apa urusannya denganmu? Bukankah selama ini kau hanya berstatus sebagai suami saja!""Kalau bukan suamiku yang pikun itu menjodohkan cucuku dengan sampah sepertimu, aku tidak akan sudi menerimamu sebagai cucu menantu di keluarga ini!" Haven menunduk. Dia mengira jika mengatakan itu, nenek Lee akan berpihak padanya. Akan tetapi ternyata wanita tua itu tetap membela cucunya meski bersalah. "Wah ada keributan apa ini?" Cucu tertua nenek Pricilla Lee, Marvel Lee, tampak tersenyum sembari menyilangkan kedua tangannya, berjalan mendekati neneknya. Dia baru saja pulang dari restoran mewah untuk makan malam dan menghabiskan uang bersama teman-temannya. "Hei, kau pulang juga? Kukira kau sudah pergi meninggalkan kota ini karena takut kepada kakak Garfield Blackton," tanya Marvel Lee. "Marvel, bicara apa kau ini?" tanya Callysta terkejut. "Apa Bibi Callysta tidak tahu? Siang tadi, s
Dua pria berbadan tinggi tegap berdiri menutup jalan ketika Haven memasuki pintu masuk perusahaan Galaxi Company, tepat di dekat bagian resepsionis perusahaan. "Aku kemari ingin bertemu dengan CEO Garrick Blackton, kami sudah janjian pagi tadi," ucap Haven. Kedua pria security saling pandang memandang setelah mendengar ucapan seorang pria berpakaian lusuh, yang mirip gelandangan dan mangaku-ngaku akan bertemu CEO mereka yang begitu terhormat. Sangat mustahil seorang CEO Garrick Blackton ingin bertemu dengan seorang gelandangan kan? "Hey, jangan mengada-ngada. Memangnya siapa kau? Cepat keluar dari sini sebelum kami menyeretmu keluar dengan cara kami sendiri!" perintah pria security berbadan gempal. Haven menghembuskan napasnya pelan, wajahnya mencoba seramah mungkin sambil tersenyum. "Aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan CEO Garrick Blackton! Jika kalian tidak mengijinkanku masuk, tolong beritahu dirinya jika pria bernama Haven Clark sudah berada di loby," ucap Have