Share

Bab 104. Si Rubah Hitam 

“Kakak, mereka semua ini hanyalah orang-orang yang lemah. Lebih baik kita lakukan saja tugas kita sekarang dan bawa semua uang yang berada di tempat ini.” Salah seorang berkata sembari mendekati seorang pria dengan tato di jidat sebelah kiri.

“Hahaha, kau benar, semua orang yang berada disini hanyalah manusia lemah.” Usai mengatakan itu, pria bertato kembali berkata. “Hmm, apakah tidak ada seorangpun dari kalian yang berusaha menjadi seorang jantan? Ayo, siapa yang ingin berhadapan denganku untuk yang terakhir kalinya.”

Semua orang terdiam dengan kepala menunduk, hal itu membuat si pria bertato tertawa terbahak.

“Bagaimana jika adu panco denganku?”

Seketika pria bertato itu menghentikan tawanya. Dia menatap seorang pria asing yang berani menantangnya adu panco.

Dalam sekejap, semua anak buah pria bertato yang berjumlah sekitar empat orang, tertawa terbahak-bahak.

Apa? Pria muda bertubuh kurus ini ingin mengajak adu panco si rubah hitam? Apa dia sedang bercanda?

Pria bertato itu bern
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status