Dari sebuah mobil sedan berwarna hitam, muncul seorang pria berbadan tinggi besar yang kemudian membukakan pintu mobil Ford Mustang Shelby. Dengan pakaian formalnya, George McKay keluar dari pintu kemudi mobilnya. Pria penuh kharismatik itu segera melangkah menuju ke arah gubuk tua. Namun sejak sedetik pertama menatap rumah lusuh itu, tatapannya berubah menjadi seolah sedang memprihatinkan sesuatu. Bagaimana dia tidak prihatin? Seorang Nona Winnie Lee, yang disayangi oleh Tuan Clark - Sang Dewa Perang terkuat penguasa negara Obat yang sangat dia hormati, tinggal di gubuk tua tak layak huni selama bertahun negara Obat. George merasa malu jika, karena dia sebagai seseorang yang begitu menghormati Tuan Clark, membiarkan Winnie Lee di gubuk tua tidak layak huni selama bertahun-tahun lamanya. Tetapi, George tahu jika Nona Lee pasti tidak akan menerima jika langsung diberi sebuah tempat tinggal yang layak huni. Setidaknya dengan menjalankan proyek tiga ratus juta dollar, kedepannya
“Menjauh darimu?”“Ya, apakah kau akan menjauh dariku karena aku telah menjalani pernikahan tiga tahun bersama Alice Lee?”Keadaan menjadi sunyi dan senyap. Layaknya sebuah malam yang dingin. Bahkan hembusan angin pagi pun akan terdengar dengan sangat jelas di telinga. Pertanyaan Haven sungguh membuat Winnie terkejut dan tidak pernah menyangka jika Haven akan menanyakan hal semacam itu. Setelah terdiam selama lebih dari dua detik, Winnie segera tersadar dan merespon pertanyaan itu, karena semua itu berkaitan dengan kejadian sehari yang lalu, tepatnya kemarin. Gadis itu menatap ke arah lain sambil tersenyum. “Apakah maksudmu aku menyukai atau membenci seseorang dari latar belakangnya?”“Takdir memang tidak bisa diubah, tetapi kita hanya bisa menerima apa yang telah terjadi pada hidup kita tanpa menyalahkan masa lalu yang entah baik ataupun buruk.”Winnie lalu menatap Haven sambil tersenyum. “Aku tidak akan pernah membencimu. Bagaimana bisa aku membenci seseorang yang selalu ada dan
Sementara itu di Gedung Lee Group.“Nenek, apakah kita benar-benar akan membiarkan wanita itu menginjakkan kakinya di kantor ini?” Alice dengan wajah muram berkata kepada neneknya. Ya, hari ini adalah hari dimana Winnie Lee akan mulai bekerja di kantor Lee Group, dengan jabatan sebagai penanggung jawab proyek. Dimana jabatan itu adalah jabatan yang seharusnya dipegang oleh Alice Lee. Baginya, Winnie sangat kurang ajar dan berani mengambil apa yang seharusnya menjadi hak miliknya.Alice ingin sekali menampar dan menjambak rambut Winnie begitu dia sampai di depan pintu gedung Lee Group, bahkan sebelum wanita itu memasuki lobby lantai satu. Di hadapannya, nenek Pricilla tidak memberikan komentar yang banyak. Wanita tua itu sejak tadi hanya berdiam diri meski anggota keluarganya tampak mengeluh padanya tentang kehadiran salah satu cucu keluarga Lee yang tidak diharapkan untuk memegang peranan di Lee Group.Wanita tua itu lalu berkata sebelum meninggalkan begitu saja cucunya. “Apapun y
Wanita cantik dengan postur yang dibuat-buat seseksi mungkin itu, kini berada tepat di hadapan Winnie Lee.Dia berhenti di depan Winnie sembari membusungkan dadanya dengan kedua tangan masih dilipat, yang mencoba menampakkan keanggunannya di depan semua karyawan bahwa dia jauh lebih menarik dari Winnie Lee. Dengan tatapan mata penuh kebencian, Alice Lee menatap Winnie dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Di tempatnya berdiri, Winnie Lee mencoba bersikap tenang dan dia sama sekali tidak terprovokasi oleh ucapan Alice.Winnie berkata sambil tersenyum hangat. “Kak, aku tidak bermaksud menyinggungmu. Tetapi aku hanya mengatakan jika Kak Alice datang lebih pagi dariku.”“Oiya, apakah Kak Alice sudah makan pagi? Aku membawa dua potong kue untuk kita makan jika kakak belum makan.”Winnie adalah gadis yang baik. Dia kemudian membuka tas kecilnya dan mengeluarkan sebuah kota makan yang berisi roti selai.Dia sengaja membawa roti itu sebenarnya untuk makan siang nanti ketika dia istirahat
Alice sangat terkejut ketika melihat siapa seorang pria yang menahan pukulan tangannya. Pria tinggi yang telah berdiri di hadapannya dan melindungi saudari tiri yang sangat dia benci adalah Haven Clark.Haven menampakkan raut wajah dingin usai menyinggung Alice dengan sebuah ancaman. Ada senyuman merendahkan kepada Alice yang hampir tidak terlihat dari wajahnya. Seketika wajah Alice berubah menjadi sedikit pucat. Dengan keras dia berusaha menarik kembali pergelangan tangannya yang ditahan oleh Haven. Namun sekuat apapun dia mencoba menarik kembali tangannya, cengkraman Haven jauh lebih kuat darinya.“Sial, lepaskan tanganku!” umpat Alice dengan wajah tampak sedikit ketakutan. “Beraninya kau ingin mematahkan tanganku! Apakah kau tidak tahu dimana keberadaanmu sekarang?” Meskipun wanita itu merasakan hawa ketakutan ketika tiba-tiba Haven datang, namun dia berusaha untuk bersikap tenang dan menghilangkan rasa takutnya. Bagaimanapun juga dia sekarang berada di gedung perusahaan Lee Gr
Aura kepemimpinan militer yang menyeruak dari tubuh pria tinggi besar itu terasa begitu kuat di gelapnya malam. Setiap pijakan langkah seperti seekor monster yang akan mendekati mangsanya. Lebih dari belasan pria berpakaian serba hitam dengan tubuh yang cukup kekar, mengikuti langkahnya dari belakang.Tidak jauh dari tempat Haven berdiri, pria dengan tubuh tinggi dan besar itu menghentikan langkahnya dan tersenyum tipis.“Tuan Muda Haven Clark,” sapa pria itu sembari tersenyum ramah. Meski pria itu memberikan senyuman yang ramah, tapi itu semua tidak mampu menutupi ciri khas dari wajah garang seorang pemimpin militer. Di setiap sudut wajahnya, mengandung kegarangan yang tidak dapat digambarkan oleh orang biasa. Dari pergelangan tangannya saja, orang akan bisa melihat jika pria itu memiliki otot yang terbentuk dengan sangat sempurna. “Paman Luke …” Haven membalas sapaan pria itu.Ya, Haven sangat mengenal siapa pria yang dia panggil dengan sebutan “Paman Luke”. Dia adalah salah
“Keluarga Clark akan memberikan kehidupan yang menjanjikan kepada Tuan Muda Clark, jika anda bersedia ikut kembali ke kota Clothd dan tinggal di keluarga Clark.”Apa? Kembali ke keluarga Clark?Haven tersenyum mengejek menatap Peter Luke yang tampak antusias berharap dia mau ikut bersamanya untuk memenuhi permintaan Tuan Besar Clark. Meskipun keluarga Clark akan memberikan kehidupan yang menjanjikan kepadanya, tetapi Haven Clark tidak akan mau memenuhi permintaan mereka.Bagaimana mungkin keluarga Clark yang tidak tahu malu, meminta seseorang untuk kembali kepadanya setelah mendapatkan pengkhianatan yang begitu besar? Di hadapannya, Haven dapat melihat tatapan mata Peter Luke yang seolah berusaha memohon kepadanya. Peter Luke berdiri dengan tegap, pria paruh baya dengan usia lima puluh tahunan itu masih tersenyum ramah dan berharap permintaannya mendapatkan persetujuan dari Haven Clark.Dia tidak mungkin kembali ke keluarga Clark dalam keadaan tangan kosong tanpa berhasil membawa k
Apa? Dia menginginkan Kepala Tuan Besar Hector Clark untuk ditukar dengan sumsum tulang belakangnya?Apa dia sedang membual? Punya kekuatan apa dia sampai berani meminta hal semacam itu!Peter Luke hampir tidak bisa memandang amarahnya. Namun dia berusaha tetap tenang. Dia tidak menyangka jika Haven Clark akan meminta sesuatu yang mustahil, sebagai bagian dari penolakan.Jika seseorang yang mengatakan permintaan itu bukan bagian dari cucu keluarga Clark, Peter Luke pasti akan langsung merobek mulut orang itu.Peter Luke mencoba bersabar. Dia menghembuskan napasnya dengan lembut.Sampai akhirnya pria paruh baya itu berkata dengan nada suara yang dalam. “Tuan Muda, apakah kau benar-benar menolak untuk kembali pulang bersama kami?” “Ya, aku menolak! Jika si tua Bajinga* itu benar-benar menginginkan tubuhnya, katakan bahwa aku menginginkan kepalanya sebagai penukarnya. Aku sangat yakin jika dia tidak akan mau melakukan itu, karena dia hanyalah seorang pria pengecut!” Haven berkata denga