Share

Rembulan yang Terluka

Shana membereskan mainan putrinya dan segera berpesan pada Seto, mertuanya, bahwa ia akan mengunjungi Indira siang ini.

“Jangan malam-malam pulangnya. Kamu kemarin sudah kecapekan mengurus kerjaan,” pesan ayah mertuanya dengan bijak.

Shana tersenyum dan mengecup pipi tua tersebut dengan penuh kasih.

“Iya, Pa! Sebelum makan malam balik kok,” pamit Shana.

Seto tersenyum lembut dan segera menggendong cucunya, Silka, yang sudah mengantuk untuk ia bawa ke tempat tidur.

Putri Shana terlalu lengket dengan opanya. Bahkan jarang sekali Silka merajuk selama Seto bersama dengan bocah tiga tahun tersebut. Meski begitu, Shana tidak pernah melupakan tugasnya sebagai ibu. Silka mendapat perhatian penuh dari Shana tidak peduli seberapa sibuk dirinya.

Setelah memastikan semua beres, Shana melenggang ke rumah Indira.

*

Siwi sudah lebih dahulu tiba dan sudah membantu Indira menyiapkan kotak sembako sebagai peringatan akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status