Share

Para Pemuda

Rawai Tingkis menatap para pasukan kuda yang baru saja datang. Jumlah mereka sekitar 2 lusinan, semuanya membawa tombak sebagai senjata utama. Dilihat dari pakaiannya, ini adalah prajurit elit yang bertugas di Istana.

“Para Tuan sekalian, kenapa datang di saat kami belum musim panen?” tanya salah satu warga desa.

Mata para prajurit tajam seperti elang, menggetarkan tulang belulang warga desa. Salah satu dari mereka turun dari atas kuda, tapi kemudian tatapannya jatuh pada sosok Rawai Tingkis yang masih terikat di tonggak eksekusi.

Warga desa menjelaskan jika bocah ini telah mencuri jagung-jagung mereka, jadi sekarang mereka ingin menghukum bocah ini.

Hukuman potong tangan tampaknya tidak terlalu buruk, ini akan membuat Rawai Tingkis menjadi jera.

“Bawa dia!” ucap prajurit itu, “Dia akan berguna untuk menghadapi musuh!”

“Tunggu, akan dibawa kemana diriku?” tanya Rawai Tingkis, “aku bukan budak yang bisa kalian …ah…sial…aku masih lapar.” Rawai Tingkis tampaknya tidak memiliki daya sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status