Share

Bab 18.B

Zara benar aku memang bod*h, kebejatan perempuan itu tak membuat rasa ini terkikis walau sedikit.

Burhan menepuk pundakku. "Aku tahu ga mudah buat lepasin dia, tapi pikirkan masa depanmu, dia bukan perempuan baik, yang mau setia dalam keadaan susah, buktinya dulu waktu aku bangkrut dia malah pergi dan cari lelaki lain."

****

(POV Bunda Naima)

"Berani-beraninya kamu bongkar ini semua di hadapan Mas Damar hah! Lihat saja karena kamu sudah buat aku hancur maka aku tak akan diam, tunggu saja balasanku!" Miranda berteriak seperti orang gila.

Bahkan para tetangga berbondong-bondong melihat keributan di halaman rumahku, mereka saling berbisik ada juga yang melirik sinis.

"Heh lont*! Kapan sih lu mau tobat hah?! bukannya mikir malah nyalahin orang!" sahut Zara dengan berteriak.

"Zara, ayo masuk." Aku menarik tangan Zara karena malu dengan tetangga.

"Lepas, Bun!"

"Elu itu pelakor, bukan hanya ngerebut ayah gue tapi juga ngerebut suami Tante gue, masih juga lu ga ngerasa bersalah, lu manusia ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status