Share

Bab 45 - Waktu untuk Menyendiri

ELA

“Mas Dipta,” tegur Ela saat mereka sudah memasuki gerbang perumahan Dipta.

Suasana di dalam mobil pun tak kondusif selepas mereka berbicara dengan Jeremy Rustam. Sepertinya Dipta menyimpan segudang kemarahan yang butuh pelampiasan.

“Nggak sekarang, Ela. Please biarin aku menenangkan diri dulu.” Hanya itu jawaban Dipta.

“Tapi aku mau ikut–” Ela tak ingin membiarkan Dipta sendirian dalam kekalutannya.

“Aku mau sendirian dulu,” ulangnya sekali lagi.

Ela kembali terdiam mendengar penolakan Dipta.

“Kamu nggak nyaman sama aku?” tanya Ela dengan hati-hati.

Sudut hatinya berdenyut, takut jika Dipta menjawab iya. Pikirannya sudah melayang ke mana-mana. Dia tahu selama ini dialah yang membutuhkan Dipta, bukan sebaliknya. Tapi jika Dipta melisankannya entah bagaimana Ela menerimanya–

“Bukan, tapi aku yang lagi nggak bisa sama siapa-siapa dulu, please–” Namun sanggahan Dipta membuat hatinya sedikit lega, meskipun hatinya tetap berdenyut sakit.

Apa karena dia ikut merasakan kesedihan ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
alright calm down, everyone (more like, calm down, me hehe)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status