Share

Bab 54 - Pengakuan Sepihak

“Janji, ya! Aku nggak mau dengar lagi permintaan maafmu untuk hal-hal yang bukan menjadi salahmu. Your apology must be sincere. Meaning… you cannot utter those words every time just to appease your counterpart.”

Ela mendapatkan sentilan yang cukup tegas dari Dipta. Ini memang bukan pembicaraan mereka yang pertama. Tapi kali ini, Ela merasakan betapa seriusnya permintaan Dipta tentang kebiasaannya yang terlalu mudah mengumbar kata maaf.

Kini dia hanya bisa menganggukkan kepalanya. Mengikuti keinginan pria yang kelak menjadi imamnya, pemimpinnya nanti.

“Oke,” bisik Ela parau. Rasa haru kembali memenuhi ruang hatinya.

“Kalau gitu, kasih tahu aku apa yang bisa kubantu, Mas. Aku terkadang ngerasa useless kalau sejauh ini hanya kamu yang pontang-panting mencari cara meluluhkan hati papa, bahkan sampai-sampai melibatkan kembali keluargamu.”

Dipta melunak mendengar permintaan Ela yang terdengar begitu tulus. Dia bangkit dari kursi rotan dan mengajak Ela ikut berdiri.

Tak dinyana, Dip
JEMMA JEMIMA

Nah, ada yang kena nih dari Ela. Masa iya dia lempeng-lempeng aja abis kena musibah bertubi-tubi. Tapi... terkadang, yang nyadar kalau kita itu bermasalah memang bukan kita sendiri. Tapi orang terdekat yang tahu kita luar dalam.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
memang sebaiknya mereka berdua konsul ke psikolog, sedikit banyak pasti mempengaruhi psikis lah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status