Share

Kenzio Yang Mencurigakan

VIOLA

Mau nggak mau aku harus turun karena Kenzio sudah membukakan pintu mobil untukku.

“Memang nanti ada acara apa sampai kita harus beli baju baru?” tanyaku sembari berjalan di sebelah Kenzio.

Baju-bajuku yang dibelikannya memenuhi lemari di apartemen. Jadi kalau sudah ada, apa gunanya membeli yang baru? Hanya buang-buang uang kupikir. Kesulitan hidup yang kualami membuatku sangat menghargai uang dan berpikir berulang kali untuk mengeluarkannya.

“Ada party,” jawab Kenzio singkat.

“Party? Party apa?”

“Biasanya di kantor kalau ada yang baru menangin kasus akan ngadain perayaan kecil-kecilan gitu. Nah, nanti yang bakal ngadain party adalah Yogi, yang tadi pake kemeja maroon.” Kenzio tersenyum sambil melirik ke arahku.

Ini dia kenapa sih? Lagi ngeledek aku?

Aku menahan langkah tepat di depan pintu butik yang membuat Kenzio memandang padaku.

“Kenapa?” tanyanya.

“Zio, apa nggak sebaiknya ambil baju di apartemen aja?”

“Nggak usah, aku malas bolak-balik.”

“Tapi aku nggak punya uang. Iya si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status