Share

45. Kayak pengantin baru

"Eemm ... kalau soal itu gimana ya, Dok ...?" Bunda Noni menggaruk puncak hijab di atas kepalanya. Bukan karena gatal, melainkan bingung dengan situasi ini.

"Kenapa, Bu?" tanya Dokter heran, seraya memerhatikan kegelisahan yang terpancar diwajah wanita di depannya. "Bukankah cara itu jauh lebih baik? Soalnya kata Naya ... Bang Yunus sendiri nggak mau menikahinya, kalau dia belum sembuh. Dan Naya sendiri selalu menyebut dirinya nggak sakit. Tapi memang kebanyakan orang yang terkena gangguan mental nggak akan mengakui jika dirinya gila, Bu."

Perlahan, Bunda Noni membuang napasnya dengan kasar. "Cara itu memang baik, Dok. Tapi masalahnya ... Yunus yang dimaksud Naya itu bukan Yunus sebenarnya."

"Maksudnya??" Dokter itu mengerutkan dahinya, bingung.

"Yang bersama Naya tadi namanya Sandi, bukan Yunus."

"Apakah Sandi ini saudara kembar Bang Yunus, Bu?"

"Bukan." Bunda Noni menggeleng. "Dia keponakannya, Dok. Dan jujur ... dari segi wajah, mereka berdua nggak mirip sama sekali. Hanya saja aneh
Rossy Dildara

Setelah pipinya yang nggak perjaka, sekarang bibirnya šŸ˜‚šŸ˜‚ nasibmu, Bang ... kasihan amat yaakk šŸ¤­

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status