Share

Ancaman Almira

Dengan telaten, Shafita membersihkan tubuh Nita. Dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Semua ia bersihkan tanpa ada rasa jijik sedikit pun.

Air mata mengalir begitu saja dari kedua sudut mata Nita. Menantu yang selama ini ia zalimi, ternyata dialah yang peduli di saat dirinya sakit. Ingin rasanya ia berlutut di kaki menantunya itu, hanya saja semakin hari kesehatan tubuhnya semakin menurun. Jangankan untuk berjalan, sekedar duduk saja ia tak mampu.

Shafira segera menghapus air mata sang ibu mertua. Wanita itu duduk di samping ranjang seraya menggenggam tangan Nita.

"Mengapa Bunda menangis? Apakah Sha terlalu kasar membersihkan tubuh Bunda?"

Nita menggeleng singkat. "Maaf!"

"Maaf? Maaf untuk apa, Bunda?"

Ditanya seperti itu, air mata Nita semakin deras mengalir membasahi pipi. "Maaf, karena sudah banyak menyakiti!"

"Sha sudah memaafkan, sekalipun Bunda tidak memintanya. Semua salah Sha juga, tidak bisa menjadi menantu dan istri yang baik untuk kalian. Sudah, Bunda jangan berpiki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status