Share

Maafkan aku, menyakitimu.

Deg.

Jantung Anjani memompa lebih cepat. Matanya membeliak, melihat notifikasi pesan itu.

Aku merindukanmu, Arjuna.

“Ada apa, Anjani?”

Arjuna keluar dari kamar mandi, sontak membuat Anjani tak sengaja menjatuhkan ponsel tersebut.

Brugh!

Dahi Arjuna mengernyit. Ponsel itu adalah miliknya. Lantas mengapa ada dalam genggaman Anjani. Pikiran negatif pun menyerbu ruang otak pria itu. Ia bergerak mendekat dengan langkah cepat. Menghampiri Anjani yang tengah membeku. Terlihat matanya mulai berkaca-kaca, bibirnya mengatup namun tampak getaran yang tak bisa disembunyikan. Mereka saling menatap dari kejauhan.

“Hei, ada apa?”

Arjuna memutar gadis itu menghadapnya, sementara Anjani terus menyembunyikan wajahnya.

“Eung?”

Anjani gelagapan. Ia tak tahu—lidahnya seketika kelu.

“Kau melihat apa?”

“A, I-Itu ...”

Anjani kian gugup. Gadis itu merasakan cengkraman di bahunya. Arjuna mencekal bahu itu, lalu menengadahkan wajahnya yang berusaha ia sembunyikan.

“T-tidak ada.”

Anjani bingung. Pesan te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status