Share

Tertangkap basah…

Sepasang mata menjauh dari tempat itu setelah merasa hatinya mulai berkecamuk. Langkah kaki bergerak lebih cepat, hingga tanpa sadar orang tersebut menyebabkan kekacauan dengan menabrak seorang pelayan yang tengah mengantar hidangan hingga membuat hidangan tersebut berserakan karena kecerobohannya.

Empat pasang mata lain mengamati ke arah tersebut, namun, penyebab kekacauan itu sudah berlalu pergi. Dalam hati, Anjani bergumam, semoga yang ia lihat tidaklah nyata. Ia lantas kembali mengalihkan pandangan serta obrolan di meja makan.

“Sampai mana tadi?” tanya Nenek, setelah santapan makan siang habis, mereka berbincang sambil menghabiskan hidangan penutup disana.

“Cicit, Nek,” jawab Naomi dengan cepat.

“Oh iya, betul. Jadi kapan berikan Nenek cicit?”

Pertanyaan itu spontan membuat Anjani terkejut. Nyatanya tak hanya gadis itu, Arjuna pun sama terkejutnya. Mata mereka membulat. Sendok es krim yang baru masuk ke mulut, terhenti sedikit lebih lama.

“Nek, please!”

Arjuna memohon, memandang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status