Share

62. Mulai Tercium

Tanteku menatapku tajam, tapi sedetik kemudian dia tersenyum ramah padaku. Aku yakin sekali tadi jika tanteku menatapku dengan tajam.

Tante Wenda berjalan ke arah kami dan menyapaku dengan ramah. Dia juga memberikan satu buah dalam keranjang padaku.

"Ini ada sedikit buah tante bawa buat Serafin," kata tante Wenda dengan ramah.

Walaupun dia punya alasan untuk menjenguk Serafin. Tapi aku sangat curiga padanya. Dia pasti punya motif tersembunyi.

Aku yakin sekali tanteku pasti sedang merencanakan sesuatu. Namun apapun rencananya kali ini. Aku tidak akan pernah membiarkannya berhasil.

"Terima kasih tante," kataku dengan ramah juga.

Aku ingin mengikuti permainan. Tanteku mungkin, sehingga dia tidak sadar. Jika akulah yang akan menikamnya dari belakang.

Tante Wenda duduk di sofa. Posisinya berhadapan denganku. Sementara Serafin berada di samping ku.

"Syukurlah, kalau kecelakaannya tidak parah," katanya melirik Serafin.

"Syukurlah, bu Wenda, saya tidak mengalami cidera apapun."

"Panggi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status