Share

Bertepuk sebelah tangan

Seperti biasa Thalita selalu bangun pagi saat masih gelap. Kira-kira setengah lima pagi. Dia menatap suaminya yang masih pulas. Rindu rasanya seperti dulu. Dia mendekatkan badannya menatapi lekat-lekat wajah suaminya yang masih terpejam.

        "Mas." Rasanya senang sekali memanggil sebutan itu. "Kapan maafin aku, Mas," ucap Thalita pelan.

             Thalita menuruni tempat tidur dengan pelan dia pergi ke dapur. Dia akan membuat sarapan untuk keluarga Arion. Sebenarnya tidak perlu karena asisten rumah tangga mertuanya sudah banyak.

            Arion membuka kelopak matanya setelah mendengar suara pintu tertutup. Semalaman dia tidak  bisa tidur. Bahkan tadi malam dia sempat berdiri dan melihat wajah Thalita yang sudah tertidur.

          Mata istrinya lembab karena air mata. Dan barusan jantungnya hampir berhenti mendengar ucapan istrinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status