Share

29. Penjaga Hutan Terlarang

Gundukan bekas api unggun sisa semalam kini hanya mengepulkan cerih-cerih asap ke udara. Tepat setelah cahaya matahari memperjelas pandangan, kesembilan Penjaga desa Jamahitpa bergegas kembali melanjutkan perjalanan. Di depan, Paramarta gantian bertugas memimpin jalan.

Di tengah-tengah perjalanan, beberapa kali sudah, kesembilan lelaki itu dikejutkan oleh kehadiran orang-orang berpenampilan mengerikan yang tanpa ancang-ancang langsung menyerang. Dalam kondisi semacam itu, jelas tak ada lagi pilihan. Mereka harus terus berjalan sembari menggenggam erat senjata di tangan. Bersiap kapan saja memulai pertarungan.

“Aku sudah tak kuat. Kita harus istirahat dulu,” gumam Wrahaspati yang berjalan di bagian paling belakang. Tubuhnya tiba-tiba merosot jatuh.

“Tuan Muda, kau tak apa-apa?” Tumpak beringsut cepat.

Wrahaspati mencureng ke arah Tumpak. “Aku kelelahan, Bodoh! Cepat. Suruh mereka berhenti.”

“Ba⸺baik, Tuan.&r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status